Tak perlu bersusah payah untuk menikmati keriuhan kota tua yang ada di Georgetown, Penang. Siapa saja yang mengunjunginya dapat berjalan kaki untuk memandangi dan berfoto-foto pada beberapa sudut kota. Seperti yang kami lakukan saat berada di sini. Mobil teman kami, Aswin diparkirkan di salah satu tempat. Karena akan susah sekali jika menggunakan mobil untuk berkeliling mencari mural-mural, jalannya sempit. Memang solusi paling tepat adalah dengan berjalan kaki. Ramah lingkungan dan sehat!
Di Georgetown yang merupakan salah satu kota tua yang dilestarikan dan dilindungi oleh UNESCO, terdapat sebuah kawasan yang disulap oleh seniman dengan membuat beberapa mural-mural cantik yang berkanvaskan dinding-dinding bangunan. Kreativitas ini menjadi daya tarik wisatawan untuk mengabadikan momen saat mereka ada di sana. Mural-mural ini digabungkan dengan secara 3D sehingga seakan-akan lukisannya menjadi nyata dan menyatu dengan pengunjung yang sedang berfoto. Selain itu juga ada beberapa karya seni yang dibuat dengan cara membentuk lempengan logam menjadi penunjuk jalan yang interaktif.
Lalu, siapakah seniman yang membuat mural-mural ini? Nah jawabannya adalah Ernest Zacharevic, seorang seniman dari Lithuania. Ia juga menampilkan karya-karyanya dalam website pribadinya yaitu www.ernestzacharevic.com atau searching ada namanya di mesin pencarian.
Yang unik adalah warga juga dengan ramah membantu wisatawan untuk menunjukkan lokasi mural-mural di kawasannya. Bahkan ada peta mural yang dicetak sehingga wisatawan tahu sedang berada di mana. Mural-mural yang kreatif ini dapat menggugah wisatawan melakukan berbagai gaya atau pose untuk menciptakan foto-foto yang kreatif pula.
Usahakan saat mengunjungi lokasi ini pada saat pagi hari atau sore hari karena matahari sedang bersahabat dengan kulit manusia.
Di salah satu sudut yang lain, di jalanan Georgetown yang dengan dengan kawasan mural juga terdapat salah satu objek wisata yang dapat kamu kunjungi. Yaitu The Camera Museum.
Sebut saja lah dengan museum kamera ya! Tempatnya sih tidak terlalu besar namun memiliki beberapa karya yang bernilai tinggi. Selain itu sejarah perkembangan kamera serta beberapa filosofinya juga dikupas di dalam museum ini. Dan tentu saja kalau kamu ingin membeli oleh-oleh yang akan dibawa pulang, mungkin tempat ini adalah salah satu solusinya. Ada cinderamata yang dijual, pastinya yang berhubungan dengan kamera.
Yahhh berhubung waktu cukup terbatas untuk menikmati mural ini, tidak semua mural dan karya yang lainnya dapat kami temukan. Ah tidak apa-apa lah, disyukuri saja. Mungkin suatu saat nanti akan ke sini lagi atau ke tempat yang lain. Siapa tau…
JT 14 16May
Camera Museum-nya menarikkk nih. Georgetown berubah dengan cepat, sudah beda jauh ama beberapa tahun lalu pas ke sana. Jadi pingin balik trus foto ootd hahaha
Hahaha emang bikin pengunjung pengen foto-fotoan. Kalo rame harus antri pula
iconic banget ya gambar dinding iini
Hahaha mainstream
lebih suk GT sama Melaka ketimbang KL 🙂
Wah sama dong
lebih banyak sejarah dan warisan bangunan kuno yang bisa digali 🙂
Pingback: Kampung Nelayan Chew Jetty di Penang | Jember Traveler·
penang,,,,, budal maneh yok
Woooo… Add schedule pliss… Hehe