Rupanya hujan telah turun di musim kemarau. Senang sekali kan? Tapi, bagaimana jika hujan turun ketika sedang melakukan perjalanan menikmati keindahan alam? Senang? Hahaha bohong banget deh jika bilang senang. Nah terus apa yang akan dilakukan? Hujan-hujanan tentu sangat mengasyikan tapi jika membawa kamera yang tahan air. Kalau tidak punya kamera waterproof gimana dong? Masa hanya diam saja berteduh di dalam mobil atau warung? Garing banget kan! Mungkin pengalamanku di Pantai Klayar Pacitan berikut ini bisa ditiru.
Pantai Klayar ini berada di Desa Kalak, Kecamatan Donorejo, Kabupaten Pacitan. Di Provinsi Jawa Timur bagian Barat Daya. Hanya mobil dan motor yang dapat masuk ke bibir pantai karena jalannya sempit berupa semen cor-coran. Sehingga harus berhati-hati dan mobil harus bergantian keluar masuknya.
Pantai ini adalah salah satu icon dari wisata di Pacitan. Pasir putihnya dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Yang cukup unik adalah adanya tebing-tebing yang membentengi pantai berpasir putih. Tebing berbentuk seperti perahu layar yang menyebabkan pantai ini disebut sebagai Pantai Klayar. Sejarah singkatnya sih begitu. Pada sela-sela karang terdapat tempat masuk ombak sehingga ada semburan ke atas seperti air mancur yang melambung tinggi hingga 10 meter. Dentuman air mancur itu menimbulkan suara seperti siulan, nah oleh karena itu disebut Seruling Laut. Wow kan?! Lalu apa lagi yang unik dari pantai ini? Pada sisi Timur terdapat tebing karang yang berbentuk seperti patung Sphinx di Mesir. Kok jauh benar angan-anganmu Ron? Hahaha menghayal dikit boleh kan!
Lalu cerita waktu hujannya bagaimana Ron? | Hahaha yo jelas tidak bisa menikmati beberapa keunikan itu. Lah wong hujan eh! | Jadi diam aja di warung? | Gak lah! Teman-teman pada berteduh. Dengan sebuah payung, aku pun jalan-jalan melewati pantai dengan guyuran hujan. Pantai serasa milik pribadi. Pengunjungnya pada berteduh semua. Kapan lagi bisa ke Pantai Klayar kan? Ya uda foto-foto aja, apapun yang terjadi. Termasuk handphone terkena air hujan. Hmmm kan!
Ngopi dulu sejenak buat menghangatkan diri dan berangkat ke Pacitan kota untuk mencari penginapan. Kamipun beristirahat sambil mempersilahkan teman-teman beribadah di Masjid Agung Pacitan. Malam minggu ternyata Pacitan adalah kota yang cukup tenang dan nyaman.
Lalu bagaimana cerita selanjutnya?
Ceritanya selanjutnya adalah handphone-ku rusak.
TAMAT.
Sekian dan terima kasih.
Salam
JT 2014 14Nov
“Om om, ojek payungnya om. Bayar seikhlasnya aja, buat nambah2 uang jajan. Om.. Om.. Om..”
Ayo dah tante! Mari kita jalan-jalan pakai payungnya tante. Te… Te… Te….
Ngomongnya jorok iiihhh!
Oh “tante” itu kata yang jorok ya te? Eh mbak sista. Kalau berminat bisa DM ya!
Emang OL shop?! :p
kayak bali yah, bersih pantai pasirnya, dan spot buat selfie2 juga kayaknya banyak tuh.. tapi kok baru denger ya
Betul. Mungkin karena lokasinya yang kurang strategis seperti di Bali. Jalannya juga relatif lebih kurang baik.