Seperti yang pernah tertulis pada artikel yang lalu, sebelum menuju Puncak B29 kami mengunjungi Air Terjun Manggisan yang berada di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Untuk menuju air terjun ini cukup mudah. Dari Lumajang kota, kita lanjut saja menuju Senduro. Dari sebuah pura agung terus mengikuti jalan beraspal.
Eits! Jangan terburu langsung menuju air terjun! Sebaiknya sarapan terlebih dahulu. Usahakan makan sebelum melakukan perjalanan. Kita membutuhkan makanan sebagai energi selama perjalanan. Kami sarapan di warung yang berada di jalan tanjakan dekat pura. Di sini kami menikmati nasi pecel yang pernah kukunjungi. Cukup bernostalgia makan di sini saat pertama kali mencari Puncak B29.
Perut kenyang, lapar hilang. Yes! Perjalanan dilanjutkan!
Dengan mengendarai sepeda motor, kami menyusuri jalan beraspal hingga ketemu dengan banner yang bertuliskan Air Terjun Manggis. Nah agar tubuh tetap sehat, sebaiknya motor diletakkan di tempat parkir atau dititipkan di rumah warga yang ada kandang kambing etawanya. Kami berjalan kaki menuju air terjun. Perjalanan menanjak sekitar 2 km. Ada beberapa motor yang terus melalui jalanan beralaskan tanah. Kalau menurutku sih sebaiknya jalan kaki saja, kasihan motornya harus melewati jalan menanjak dan melewati aliran sungai kecil.
Ternyata jalan yang ditawarkan cukup menguras stamina. Mungkin jarang olahraga kamu Ron? Bisa jadi sih, kebanyakan makan dan tidur kali. Iya ya bisa jadi, mbokya sekali-kali aku diajak olahraga lah!
Di puncak sebuah bukit ternyata ada kedai makanan tradisional yang menjual kopi dan mie instan. Kedai sederhana ini juga berfungsi sebagai tempat parkir motor maupun tempat untuk istirahat. Lalu air terjunnya di mana? Kami harus menuruni lereng bukit untuk mencapai air terjun.
Suasana pengunjung saat ini cukup ramai karena hari-hari liburan. Wah ternyata di tempat yang agak terpencil itu banyak peminatnya! Keren!
Air terjun ini selain sebagai tempat beberapa komunitas dan untuk pacaran. Meskipun tidak ada tempat bermainnya, air terjun Manggis juga dipakai untuk wisata keluarga. Bahkah ada beberapa keluarga yang mengunjungi air terjun dengan membawa bekal makanan. Wah jadi inget jamannya darmawisata jaman sekolah dulu! Karena banyaknya pengunjung yang memadati air terjun tersebut sehingga harus bergantian jika ingin mengambil gambar.
Musim liburan sih. Makanya banyak yang berkunjung. Air terjunnya cukup unik. Lalu kenapa disebut air terjun Manggisan? Menurut keterangannya yang ada, dulu di dekat air terjun banyak sekali pohon manggis. Terus? Ya udah gitu aja alasannya!
Kurang afdol sih jika ke air terjun tapi tidak basah-basahan. Tapi mau bagaimana lagi, lah wong tidak membawa persiapan baju ganti. Kan sebentar lagi masih lanjut ke Puncak B29 dan malamnya mau pulang ke Jember lagi. Tentu saja harus jaga kesehatan kan!
Kami istirahat sejenak di tempat di mana motor kami dititipkan. Sambil bersenda gurau. Eh kambing etawa ternyata tidak mengembek seperti kambing-kambing biasanya. Kambing etawa itu bersuara seakan-akan berkata, “Mbloooo… Jombloooooo…!!” (ciye yang jomblo lagi baca dalam hati)
Salam!
JT 2015 22July
aku terno…
Beres
nonton kenny g budal kapan kowe?
Wasap ae cuy