AKU adalah salah satu penghuni baru di PANTAI SAMAS, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. AKU sangat beruntung bisa hidup di tempat penangkaran ini. BUNDA sangat membenci gangguan cahaya maupun suara yang bising dari manusia sehingga acapkali mengurungkan niatnya untuk mendarat ke pantai. BUNDA ke pantai hanya untuk bertelur. Di kala SANG AYAH menghabiskan hidupnya di laut, Bunda dengan kedua tungkai belakangnya menggali lubang. Dengan penuh cinta BUNDA menimbunkan AKU dan SAUDARAKU yang lain ke dalam pasir yang hangat dan kemudian pergi kembali ke laut. BUNDAKU mungkin hanya bertelur sekitar 2-8 tahun sekali.
AKU tak sabar untuk merobek cangkang telur yang menyelimutiku dan melihat kehidupan nyata di dunia yang juga didambakan oleh ratusan SAUDARAKU. Dari ratusan bersaudara, hanya belasan bersaudara yang berhasil hidup saat MERDEKA dari sebuah cangkang telur.
AKU sangat bersyukur ada sebuah komunitas manusia yang menampungku sesudah menetas dari cangkang telur. Di dalam sebuah kolam yang baru, AKU bermain dengan saudara dan teman baru. Konon katanya, kolam penangkaran yang lama telah hancur karena sudah diterjang ombak dan abrasi air laut. Kolam yang lama itu sangat berjasa dalam KEMERDEKAAN generasiku sebelumnya.
Di kolam yang baru, tidak semua saudara dan temanku bisa bertahan hidup. Mereka yang sudah tiada karena fungsi organ yang tidak sempurna. ENTAH paru-paru yang kurang bisa berkembang, ENTAH tempurung yang berlubang, ENTAH penyebab yang lain. SEDIH pastinya ketika mereka yang setiap hari mengisi hatiku dengan kehadirannya, namun tak lama kemudian mereka tiada dengan meninggalkan lubang-lubang di hatiku. Itu semua sudah tergariskan dalam narasi kehidupan SANG PENCIPTA, hanya sujud syukur dari doa yang kupanjatkan kepada-NYA.
Komunitas yang menyayangi kelompokku di PANTAI SAMAS adalah Earth Hour Jogja. Tentunya mereka bekerja sama dengan penduduk yang bermukim di sekitar pantai untuk menjaga kelangsungan kelestarian kelompokku. Pada saat itu Earth Hour Jogja membuat sebuah acara penggalangan dana untuk mengajak masyarakat umum lebih peduli dengan kelangsungan hidup kelompokku. Dengan donasi Rp 100.000, peserta penggalangan dana dapat memberikan nama pada setiap insan yang akan dilepas ke laut. Nama yang mereka berikan tidak tergores di tubuh, namun nama itu tergores indah di dalam hati kami dan manusia yang rela mengulurkan tangannya. Jumlah kami yang hidup cukup minim yaitu 40 ekor sehingga peserta penggalangan dana juga dibatasi. Dari 40 ekor yang dilepas ke laut, hanya 15 ekor yang dilepas dan AKU adalah salah satu yang beruntung.
Di depan-KU ada laut Selatan yang sudah menyambut. Kami berbaris sejajar sesuai garis yang sudah dibuat oleh manusia. Matahari terbenam menjadi saksi bahwa kelimabelas ekor ini sudah siap MERDEKA untuk menikmati keindahan laut bersama kedua ORANG TUAKU. AKU harus terus berusaha berjalan dengan keempat TUNGKAI MUNGILKU.
AKU akan menyadari MERDEKA ini adalah awal dari perjuangan. Ketika sudah menuju di laut, AKU akan berjuang untuk terus tumbuh dewasa dan menghindari ancaman yang akan merenggut HIDUPKU. Perburuan oleh manusia, pemangsa lain seperti kepiting, burung, dan ikan-ikan besar sudah MENGINCARKU saat AKU sudah berada di perairan. Dengan RESTU SANG PENCIPTA, AKU akan terus berusaha dalam memperjuangkan KEMERDEKAANKU untuk terus hidup.
AKU adalah TUKIK (bayi penyu) dengan STATUS KONSERVASI TERANCAM PUNAH yang berhasil hidup di PANTAI SAMAS dan akan terus BERJUANG saat berada di kehidupan nyata yang penuh dengan ANCAMAN yang sesungguhnya. AKU percaya TUHAN akan memberikan kebebasan selama AKU BERJUANG dan BERSYUKUR PADA-NYA.
JT 14 19July
Oalaaaah, ternyata kamu tukik toh.. Hmmfft selama ini aku tertipu -_-“
Maafin aku ya nyonya puff!!
Aw lu cunya0
Ahhh lu cunyuk. Hahaha
Nusa BArong mananti 🙂
HOREEEEE!!!!
akh saya jadi teringat pantai senggigi melihat penyu dan anak-anaknya yang berjalan di dasar laut…
Wah keren ya!!
jadi pengen ikutan lepas penyu-penyu lucu itu, 😀
penyunya imut bgt
Iya masih tukik.
pengen kesana aaron
Diatur aja waktunya buat ke sana mbak. Hehehe siapa tau mau ikut donasi juga
Iya aku suka kok berbaur charity 🙂
Bagus mbak!! Perjalanan yang berfaedah.
iya ajak2 klo ada event kayak gitu
Ok mbak