Patut diacungi jempol deh buat Pemprov DKI Jakarta, mereka sudah menyediakan beberapa bus wisata keliling dengan logo yang menarik “City Tour Jakarta”. Semuanya disediakan dengan gratis. Tapi jangan salah, semua yang diberikan dengan gratis itu tidak bisa didapatkan dengan mudah. Prosedurnya cukup ketat.
Sabtu pagi ini Isam dan aku pergi ke Monas (Monumen Nasional) dengan “wisata” busway. Kami berjalan mendekati Monas, di sana sudah ada beberapa bus-bus wisata keliling yang berbaris dengan rapi seperti pelajar Pramuka di hari Sabtu.
Cuaca di Jakarta pagi ini cukup terik. Kami menghampiri bus itu namun kami tidak bisa langsung naik dari sana. *gubrak*
Kami disarankan untuk menunggu di halte Monas. Hmm jalan kaki di tengah teriknya matahari dengan membawa ransel untuk 4 hari. Ini adalah hari terakhirku di Jakarta dan akan kembali ke Jawa Timur. Baiklah hitung-hitung tanning biar tambah eksotis maksimal. *agak mengumpat*
Ada sekeluarga yang juga merasa tertolak di halaman Monas. Seketika kami berjalan menuju halte. Det det det det *suara sepeda listrik*. Mereka menyewa sepeda listrik untuk menuju ke halte. *hasssh*. Masih lebih sehat jalan kaki kok! *menghibur diri sendiri*.
********
Di halte Monas.
Weeerrr.. Bus wisata keliling melewati halte Monas. Loh kok gak berhenti?! *penasaran*. Hmm ternyata pemberhentian bus wisata ada di halte Monas dan halte di bundaran HI. Ya ya ya begitu toh. *ngentang di halte*.
Sekitar 20 menit kemudian bus wisata keliling berhenti di halte Monas. Syukurlah!! Seketika mau naik ke bus. Byuuurrrr!!! Pengunjung yang antri menunggu langsung berebutan masuk. STOP STOP STOP!! Sudah full pak!! *kata polisi pariwisata memberhentikan aku dari dalam bus*
5 menit kemudian, bus sekolah yang kutunggu..kutunggu.. tiada yang datang. *nyanyi bus sekolah*
10 menit kemudian , bus wisatanya datang tapi tidak berhenti di halte Monas. *kentang makin berjamur*
20 menit kemudian, kuda dari cikar / dokar / andong melewati halte Monas seakan-akan meledekku yang sudah menunggu lama. *gigit tiang halte*
25 menit kemudian, bus wisata berhenti di halte Monas. Para pengunjung sudah berebutan untuk masuk dan naik ke tingkat 2. Isam dan aku duduk di bus tingkat 1 bagian belakang. Lebih lapang dan sejuk. *nyentrongin wajah ke AC bus*
********
Kru dari bus wisata keliling ini ada 1 orang sopir wanita (Bu Kartini pasti bangga), 1 orang kondektur, 1 orang guide, dan 1 orang polisi pariwisata. Pengunjung dilarang makan di dalam bus, dan dilarang berdiri.
Rute-rute yang dilewati antara lain gedung Museum Gajah, Jalan Thamrin, Hotel Indonesia, Bank Indonesia, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, Lapangan Banteng, Istana Negara, Monas, dan lain-lain.
Guide dengan badan yang mungil itu tak henti-hentinya menjelaskan sejarah tempat-tempat yang kami lewati baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Beruntunglah dia membawa air minum untuk melepas sering akibat banyak bicara menjelaskan kepada pengunjung. *tugasmu mulia bro*
Bus ini hanya berputar-putar saja, jangan bayangkan bahwa bus ini berhenti di tempat-tempat wisata yang ada di Jakarta. Perjalanan ini berjalan sekitar 30-45 menit, tergantung dari kepadatan arus lalu lintasnya. Berakhirlah perjalanan ini di halte Monas lagi.
Kapan lagi ke Jakarta ya kan?! Gak ada salahnya mencoba bus wisata keliling. Hahaha. *ketawa sombong*
SEKIAN *penulis sombongnya dijambak yang baca*
JT 14 05April
Hahaha.. Makasih kuda udh ngewakilin aku meledek org ini..
Makasih pembaca udh ngewakilin menjambak org sombong ini..
Isssshhh ketawanya bahagia banget ya.
Oh.. jangan-jangan yang naik dokar itu kamu dan val ya?
Heyyy, itu kata2 sayaaa..
Ngga lah masa aku naik dokar, ngga level ah.. Aku kan yg jd kudanya!! PUAS PUASSS?!?
Itu kan bahasanya Tukul… *hening*
Jangan-jangan kamu itu Siti Similikiweleh-weleh ya?? *kesimpulan* 😀
hm… kayaknya mau jadi penduduk tetap jakarta nih…
husssh… 2 hari di Jakarta gak betah bro. Emmoh kalo Jakarta…
wah hebat ya Jakarta, bis tur-nya bisa gratis..di negara-negara lain, bisa seperti ini bayarnya bisa hingga 20-an Euro satu harian loh…
@mbak indah : masih baru beroperasional itu mbak. Masih promo, jadi gratis. Belum tau sampai kapan gratisnya. Hehehe
waaahh…..moga-moga masih gratis pas aku di Jakarta ya 🙂 Terimakasih atas post-nya, jadi ingin cepat-cepat pulang kampung..
Amin. Saya bantu lewat doa ya. Hehehe
haha..terimakasih mas.. 🙂
waduh cah jember keliling jakarta rek hahaha
Hahaha wong kampung gagal jadi orang metropolitan.
trima kasih untuk info bus wisatanya…sangat membantu saya untu perjalanan liburan bulan juni ini
Sama-sama. Senang bisa membantu
bisakah menjadi guide saya untuk JFC 2017 nanti?
Wow no wasapnya berapa? Nanti saya hubungi
082165304687
Ok